Risiko yang mungkin terjadi ketika pakai cat kuku saat hamil

Penggunaan cat kuku (nail polish) selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa risiko potensial bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Meskipun risikonya tidak selalu besar, ada beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan keselamatan penggunaan produk ini selama periode kehamilan. Berikut adalah risiko potensial yang mungkin terjadi ketika ibu hamil menggunakan cat kuku:

1. Paparan Terhadap Bahan Kimia Berbahaya

Banyak cat kuku mengandung bahan kimia seperti formaldehida, toluene, dan dibutyl phthalate (DBP), yang telah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan. Formaldehida digunakan sebagai pengawet, toluene sebagai pelarut, dan DBP untuk meningkatkan ketahanan kuku. Paparan jangka panjang atau paparan dalam jumlah besar terhadap bahan-bahan ini dapat menyebabkan:

  • Iritasi Kulit, Mata, dan Saluran Pernapasan: Bahan kimia dalam cat kuku dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.
  • Gangguan Pernapasan: Toluene dalam cat kuku telah dikaitkan dengan masalah pernapasan seperti iritasi tenggorokan, batuk, dan sesak napas.
  • Pengaruh Terhadap Sistem Saraf: Paparan terhadap toluene dalam jumlah besar atau terus-menerus dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan gejala seperti pusing, sakit kepala, atau bahkan masalah koordinasi.

2. Resiko Masuknya Zat Kimia ke dalam Tubuh

Beberapa zat kimia dalam cat kuku dapat diserap melalui kulit atau dihirup, dan kemudian masuk ke dalam aliran darah ibu hamil. Meskipun penelitian tentang efek bahan kimia ini pada janin manusia terbatas, ada kekhawatiran bahwa paparan berlebihan dapat membahayakan perkembangan janin. Beberapa bahan kimia dapat menembus plasenta dan berpotensi merusak perkembangan janin.

3. Penggunaan Kutek Gel dan Acrylic

Kutek gel dan kuku acrylic menjadi populer karena daya tahan dan tampilan yang lebih lama. Namun, penggunaan kutek jenis ini selama kehamilan memperluas risiko tertentu:

  • Paparan Sinar UV: Proses pengeringan kutek gel melibatkan penggunaan lampu UV atau LED untuk pengeringan cepat. Paparan sinar UV ini dapat meningkatkan risiko kerusakan sel kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit dalam jangka panjang.
  • Bahan Kimia Tambahan: Kutek gel dan acrylic juga mengandung bahan kimia tambahan, seperti resin, yang dapat meningkatkan paparan bahan kimia berbahaya.

4. Alergi dan Reaksi Kulit

Kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif selama kehamilan, dan penggunaan cat kuku yang mengandung bahan kimia tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi. Gejala yang mungkin termasuk ruam kulit, gatal, atau kemerahan di sekitar kuku.

5. Alternatif Aman

Untuk mengurangi risiko, ibu hamil dapat memilih cat kuku yang bebas dari bahan kimia berbahaya, seperti formaldehida, toluene, dan DBP. Banyak merek kutek sekarang menawarkan formulasi “3-free”, “5-free”, atau “7-free” yang tidak mengandung bahan-bahan ini. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan alternatif lain seperti kutek berbasis air atau produk alami yang lebih aman untuk digunakan selama kehamilan.