Selain kemoterapi, ada beberapa faktor dan kondisi lain yang dapat memicu atau berkontribusi pada perkembangan neuropati perifer pada pasien kanker. Neuropati perifer dapat muncul sebagai akibat dari berbagai penyebab, termasuk penyakit kanker itu sendiri, pengobatan tambahan, dan faktor-faktor lain yang terkait dengan kondisi kanker. Berikut adalah beberapa hal lain yang dapat memicu atau memperburuk neuropati perifer pada pasien kanker:
1. Radioterapi:
Radioterapi, meskipun efektif dalam mengatasi pertumbuhan sel kanker, juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer yang berada di sekitar area yang diradiasi. Paparan radiasi dapat menyebabkan peradangan, fibrosis, atau kerusakan langsung pada saraf, mengakibatkan gejala neuropati.
2. Tumor Itu Sendiri:
Beberapa jenis kanker dan pertumbuhan tumor tertentu dapat menekan atau merusak saraf perifer. Tumor yang menekan saraf dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan kompresi pada saraf, yang dapat menghasilkan gejala neuropati.
3. Penyebaran Kanker ke Saraf:
Kanker yang menyebar (metastasis) ke saraf dapat menyebabkan kerusakan langsung pada saraf tersebut. Proses ini dapat menyebabkan gangguan fungsi saraf dan gejala neuropati.
4. Defisiensi Nutrisi:
Kondisi kanker dapat memengaruhi penyerapan nutrisi di tubuh, dan beberapa pasien kanker mungkin mengalami defisiensi vitamin atau mineral tertentu. Kekurangan vitamin B12, B6, atau asam folat dapat berkontribusi pada perkembangan neuropati perifer.
5. Efek Samping Obat-obatan Lain:
Selain kemoterapi, beberapa obat lain yang digunakan dalam pengobatan kanker, seperti imunoterapi atau terapi target, dapat menyebabkan neuropati perifer sebagai efek samping. Penting untuk memberi tahu tim medis tentang semua obat yang dikonsumsi agar mereka dapat memantau dan mengelola efek samping dengan baik.
6. Predisposisi Genetik:
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam rentan seseorang terhadap neuropati perifer. Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami kerusakan saraf sebagai respons terhadap pengobatan atau kondisi kanker.
7. Penyakit Autoimun:
Pasien kanker yang juga memiliki penyakit autoimun mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan neuropati perifer. Sistem kekebalan tubuh yang berlebihan dapat menyerang sel-sel saraf, menyebabkan kerusakan dan gejala neuropati.
8. Diabetes dan Penyakit Metabolik:
Pasien kanker yang juga menderita diabetes atau penyakit metabolik lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami neuropati perifer. Kombinasi efek dari diabetes dan pengobatan kanker dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf.