Masih ada perdebatan tentang apakah konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Sejumlah studi telah dilakukan untuk mencari hubungan antara konsumsi gula dan perilaku hiperaktif pada anak-anak, tetapi hasilnya belum pasti.
Beberapa studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi gula dan hiperaktivitas pada anak-anak. Sebuah studi pada tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi gula dan makanan olahan lebih banyak memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah perilaku seperti hiperaktivitas dan kesulitan konsentrasi. Studi lain yang dilakukan pada tahun 2016 di Amerika Serikat menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi minuman berenergi yang tinggi gula dan kafein memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah perilaku.
Namun, beberapa studi lain menunjukkan hasil yang berbeda. Sebuah studi pada tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Attention Disorders menemukan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi gula dan perilaku hiperaktif pada anak-anak. Studi lain yang dilakukan pada tahun 2011 di Australia menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi gula dan hiperaktivitas pada anak-anak.
Meskipun belum ada kesimpulan pasti tentang hubungan antara konsumsi gula dan perilaku hiperaktif pada anak-anak, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku hiperaktif pada anak-anak. Beberapa faktor tersebut antara lain adalah:
- Genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi perilaku hiperaktif pada anak-anak.
- Faktor lingkungan: Faktor lingkungan seperti kekerasan dalam rumah tangga, kurangnya dukungan dari keluarga, dan tekanan akademik yang berlebihan juga dapat mempengaruhi perilaku hiperaktif pada anak-anak.
- Gangguan kesehatan mental: Beberapa kondisi kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi juga dapat mempengaruhi perilaku hiperaktif pada anak-anak.
Jadi, meskipun konsumsi gula yang berlebihan mungkin tidak secara langsung menyebabkan perilaku hiperaktif pada anak-anak, penting untuk menghindari konsumsi gula yang berlebihan untuk menjaga kesehatan umum dan mencegah obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, orang tua dapat membantu anak-anak mengelola perilaku hiperaktif dengan memberikan pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan lingkungan yang mendukung. Jika anak-anak menunjukkan tanda-tanda perilaku hiperaktif yang serius, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.