Efek Jangka Panjang Yang Terjadi Pada Pengguna Obat-Obatan

Ada  banyak alasan kenapa orang menjadi ketergantungan dengan narkoba. Ada beberapa alasan kenapa orang bisa begitu tidak bisa lepas dengan narkoba. Padahal sudah tahu narkoba itu tidaklah baik, dan tidak bagus untuk kesehatan. Dan kita perlu mengetahui kenapa orang mau mencoba narkoba pada awalnya. Ada berbagai alasan kenapa orang bisa mengenal narkoba di awal. Ada karena dikenalkan atau diberitahukan oleh teman. Sehingga dia mencoba dan menjadi suka. Ada yang tidak sengaja mencoba. Ada yang dipaksa harus mencobanya. Ada juga yang datang sendiri mencoba barang tersebut. Karena penasaran.

Efek Jangka Panjang Yang Terjadi Pada Pengguna Obat-Obatan

Apa pun alasan kalian menggunakan narkoba, yang pasti dari pertama kali kalian mencoba barang tersebut kalian sudah tahu bahwa itu tidak benar. Dan kalian tetap melakukannya. Berarti anda mau melakukannya. Lepas dari alasan dipaksa atau dicekokin. Banyak dari para pengguna narkoba memang menggunakan narkoba karena dia mau dan dia ingin. Entah penasaran dengan rasanya, entah iseng atau ingin terlihat keren. Tapi efek kedepannya tidak keren teman-teman. Itu malah menjadi langkah awal menghancurkan hidupmu. Dan percayalah itu akan menjadi penyesalan bagimu suatu saat nanti.

Mungkin kalian tidak akan merasakan efeknya langsung disaat itu. Tapi saat kalian mulai menginjak usia 20an, apalagi 25 tahun keatas. Kalian akan berasa sekali efeknya dari kenakalan itu. Dari yang awalnya coba-coba. Itu memberikan efek di jangka panjang. Anda menjadi lebih cepat tremor dibanding orang-orang yang seumuran dengan anda. Anda menjadi susah fokus. Anda sering menjadi ling-lung. Dan bisa lost aja kapan saja. Dan itu tidak enak sekali. Bisa dibayangkan saat kalian sedang bekerja, dan kalian sedang dalam keadaan yang penting, seperti meeting, dan tiba-tiba fokus kalian buyar, dan kalian lost, dan seketika jadi orang ling-lung sekian detik.

Itu rasanya melelahkan, karena akan terjadi berkali-kali. Sehingga kalian akan kesel sendiri, kenapa begini. Kok begitu sih. Dan lainnya. Dan apa yang di ucapkan kadang tidak sincron dengan apa yang dipikirkan. Seperti mulut duluan bergerak dari otak, atau sebaliknya.