Memahami Apa Itu Cancel Culture dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Cancel culture adalah sebuah istilah yang merujuk pada tindakan pembatasan atau pemblokiran seseorang dalam ranah publik akibat perilaku atau pernyataan yang dianggap kontroversial, rasis, seksis, atau tidak pantas secara moral. Dalam konteks sosial media, cancel culture sering kali terlihat dalam bentuk pembatasan atau pemblokiran akun pengguna yang dianggap melakukan pelanggaran tersebut.

Dampak Cancel Culture pada Kesehatan Mental

Cancel culture memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang. Beberapa dampaknya antara lain:

Stres dan kecemasan
Cancel culture dapat memicu stres dan kecemasan, terutama jika seseorang merasa ditargetkan atau diserang secara pribadi. Hal ini dapat memicu gejala depresi, gangguan kecemasan, dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).

Merasa tidak aman
Cancel culture dapat membuat seseorang merasa tidak aman, terutama jika mereka merasa tidak aman dalam berbicara atau mengekspresikan pendapat mereka. Hal ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi publik, yang dapat membatasi kebebasan berbicara.

Kesulitan dalam membangun hubungan sosial
Cancel culture dapat memicu konflik dan membatasi kemampuan seseorang untuk membangun hubungan sosial yang sehat dan bermanfaat. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan untuk bergaul dengan orang lain.

Menimbulkan rasa malu dan rendah diri
Cancel culture dapat menimbulkan rasa malu dan rendah diri pada seseorang, terutama jika mereka dipublikasikan secara luas. Hal ini dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang dan membuat mereka merasa tidak dihargai.

Cara Mengatasi Dampak Cancel Culture pada Kesehatan Mental

Hindari konflik
Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan pendapat atau perilaku seseorang, hindari konflik yang dapat memicu cancel culture. Hindari memperburuk situasi dan berbicara dengan cara yang baik dan sopan.

Fokus pada dukungan sosial
Cari dukungan sosial dari teman dan keluarga yang memahami situasi dan memberikan dukungan. Fokus pada hubungan positif dan sehat, dan hindari memperdalam konflik atau perdebatan yang tidak produktif.

Memahami konteks
Sebelum melakukan tindakan cancel culture, penting untuk memahami konteks dari pernyataan atau tindakan yang dilakukan. Mungkin terdapat kesalahpahaman atau kekurangan pemahaman dalam hal tersebut.

Tetap tenang
Jangan membiarkan emosi menguasai dan memicu tindakan yang tidak baik. Tetap tenang dan konsisten dalam tindakan yang diambil, dan hindari tindakan impulsif.